Bulukumba,—//jejakkriminal.id//
Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menemui para pedagang Pasar Sentral Bulukumba. Pertemuan itu, sekaligus mencari kesepakatan bersama untuk pemindahan tempat sementara bagi pedagang Pasar Sentral.
“Saudaraku semua, saya datang ke sini karena sudah ada uang untuk bangun pasar. Saya minta untuk diatur baik-baik,” kata Bupati yang akrab disapa Andi Utta di tengah-tengah para pedagang di Warkop Jallo, Pasar Sentral Bulukumba, Senin, 2 Oktober 2023.
Bupati berlatar pengusaha ini, menjelaskan maju mundur rencana pembangunan pasar karena ketersediaan anggaran. Ia menyampaikan, gagasan besar dan prioritas ini sudah berlangsung selama dua tahun.
“Kalau uang negara, ada prosedur yang panjang untuk dilalui. Alhamdulillah, pembangunan pasar ini sudah akan dimulai,” jelasnya.
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Sentral Bulukumba, Alkudri mengaku mendukung penuh pembangunan ini. Apalagi saat ini, Pasar Sentral Bulukumba seakan seperti “pasar mati”.
“Dukung 100 persen pembangunan Pasar Sentral Bulukumba demi kebaikan masyarakat pedagang. Lebih cepat lebih bagus,” ungkapnya.
Alkudri lebih jauh menanggapi rencana pemindahan tempat sementara bagi para pedagang. Menurutnya, pada dasarnya pedagang setuju dengan lokasi yang ditawarkan oleh pemerintah daerah (Pemda).
“Itumi tadi yang dibahas bagaimana kesiapan pemerintah supaya bisa dipenuhi. Ada dana tersisa akan kembali difungsikan atau dibagikan kepada pedagang yang tidak kebagian lapak,” katanya.
“Yang jelas terhitung satu minggu ke depan, sudah dikosongkan di sini. Sehingga tidak ada lagi transaksi jual beli, supaya bisa lebih cepat dibangun. Untuk area paling belakang, paling tersisa kurang lebih 100 los,” sambung Alkudri.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Alfian Mallihungan menerangkan bahwa tempat pemindahan sementara para pedagang di area terminal Bulukumba. Batas waktu relokasi, katanya, sampai tanggal 10 Oktober 2023.
Mantan Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bulukumba ini menguraikan, para pedagang juga diberikan kesempatan jika ada yang berinisiatif membuat lapak sendiri.
“Pemerintah menyiapkan tempatnya. Tetapi yang ingin membuat lapak sendiri, juga diberi ruang,” jelas Alfian Mallihungan.
Alfian menerangkan, anggaran pembangunan Pasar Sentral Bulukumba tersebut, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bulukumba sebesar Rp21 Miliar. Selain itu, anggaran relokasi tambahan, juga ikut disiapkan di APBD Perubahan.
“Kita masih verifikasi pedagang yang masih aktif menjual sampai sekarang, itu yang diprioritaskan. Caranya kita data langsung, memastikan pedagang tersebut benar-benar menjual dan memiliki bukti kepemilikan sementara atau HGB. Itu dasarnya,” imbuhnya.
Turut hadir mendampingi pada pertemuan ini, Kepala Bidang Perdagangan DP2KUKM Bulukumba, Nurhidayat Kurnia. Omi sapaannya, tampak berbicara akrab dengan para pedagang./*/jk/